Buah Jambu di
belakang Asramaku.
Sebuah pohon yang penuh dengan jambu yg
ranum2 dan matang itu harus tersia-siakan. Tak ada yg memakannya dan yg ada
hanya jambu yg terinjak tak termakan. Ternyata jambu itu telah terjangkit bakteri saat
proses pembuahannya. Lalat yg
hinggap di buah tersebut yg memasukkan virus-virus agar jambu itu busuk dan
berbelatung (singgat)
Fenomena siang itu benar-benar memberi ibroh
kepadaku bahwa, ilmu yg di amalkan
seseorang itu seperti pohon yg berbuah dan memberi kemanfaatan pada
orang lain. Namun ternyata apabila dalam proses pengamalan ilmu tadi tidak
dibarengi dgn niat yg ikhlas maka ilmu itu tidak memberkahi dan tak akan manfaatnya seperti jambu yg busuk dan tak bisa termakan
lagi.
13:09 |
Category: |
Andrea Hirata Seman Said Harun dilahirkan di pulau Belitung 24 Oktober 1982,
Andrea Hirata sendiri merupakan anak keempat dari pasangan
Seman Said Harunayah dan
NA Masturah.
Ia dilahirkan di sebuah desa yang termasuk desa miskin dan letaknya
yang cukup terpelosok di pulau Belitong. Tinggal di sebuah desa dengan
segala keterbatasan memang cukup mempengaruhi pribadi Andrea sedari
kecil. Ia mengaku lebih banyak mendapatkan motivasi dari keadaan di
sekelilingnya yang banyak memperlihatkan keperihatinan.
Nama
Andrea Hirata sebenarnya bukanlah nama pemberian dari kedua orang tuanya. Sejak lahir ia diberi nama
Aqil Barraq Badruddin.
Merasa tak cocok dengan nama tersebut, Andrea pun menggantinya dengan
Wadhud. Akan tetapi, ia masih merasa terbebani dengan nama itu.
Alhasil, ia kembali mengganti namanya dengan
Andrea Hirata Seman Said Harun sejak ia remaja.
Buku-buku beliau yg bisa di download disini.
Laskar Pelangi ada 6 file
buku1 buku2 buku3 buku4 buku5
buku6
Sang Pemimpi
Edensor1.
Edensor2
Maryamah Karpoov
16:18 |
Category: |
Kumpulan kultum Quraih shihab
1. Membincang Optimisme
clik here to download this mp3
2. Membincang Sabar
clik here to download this mp3
3. Membincang Cinta
clik here to download this mp3
4. Membincang Air
clik here to download this mp3
5. Membincang Ayat-ayat Allah SWT
clik here to download this mp3
6. Membincang pohon terlarang
clik here to download this mp3
7. MembincangBerusaha utk tidak miskin
clik here to download this mp3
8. Membincang rendah Hati
clik here to download this mp3
13:28 |
Category: |
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Tujuan penciptaan manusia yang subtansial adalah untuk beribadah
kepada Allah,
sebagaimana ditegaskan dalam surat Al Dzariyat ayat 56.
Artinya
seluruh dimensi ruang dan waktu memiliki nilai yang sakral karena seluruh
makhluk selalu bertasbih dan beribadah hanya kepada Allah. Inilah salah satu
kunci utama ajaran Islam yang diyakini merupakan ajaran final yang lengkap dan
paripurna.
Dimensi waktu merupakan hal yang sistematis dan tidak bisa terpisahkan
dari semua perbuatan manusia. Waktu yang digunakan manusia di bumi dipengaruhi
oleh dua benda angkasa yang dalam, yakni matahari dan bulan.[2] Matahari sebagai pusat tata
surya dan sumber utama planet-planet di- dalamnya, memiliki sinar yang terang
(sumber cahaya). Begitu pula dengan bulan yang bercahaya (menerima pantulan
cahaya matahari) pada malam hari. Bulan memiliki manzilah-manzilah
(orbit/ garis edar) yang dimanfaatkan oleh manusia sebagai patokan waktu,
mengetahui hari, bulan, bilangan tahun dan sebagainya dengan
perhitungan-perhitungan tertentu.[3]
Dalam kajian astronomi atau falakiyyah mengenal waktu matahari dan waktu
menengah. Waktu matahari ialah waktu yang disesuaikan menurut perjalanan matahari
dan ditunjukkan oleh jam matahari (sundial), dalam bahasa Inggris
disebut dengan Solar Time.
Sedangkan waktu menengah (rata-rata) ialah waktu yang disesuaikan dengan matahari
yang terkadang bisa lebih cepat atau lebih lambat dari waktu yang sebenarnya.
Penentuan waktu ini biasanya berdasarkan bujur yang dijadikan pedoman bagi
suatu daerah, dalam bahasa Inggris disebut Mean Time.
Satuan-satuan waktu yang diorganisasikan dalam sebuah sistem disebut
dengan kalender. Dalam
literatur klasik maupun kontemporer istilah kalender biasa disebut dengan tarikh,
takwim, almanak, dan penanggalan. Kalender dibuat untuk tujuan penandaan serta
perhitungan waktu dalam jangka panjang. Kelender juga berkaitan dengan
peradaban manusia, karena berperan penting dalam penentuan waktu berburu,
bertani, bermigrasi, peribadatan dan perayaan-perayaan.[8]
Beberapa sistem kalender mengacu pada satu siklus astronomi yang
mengikuti aturan yang tepat. Sistem kalender lainnya mengacu pada sebuah aturan
yang abstrak dan hanya mengikuti sebuah siklus yang berulang tampak memiliki
arti secara astronomis.[9]
Sejarah mencatat bahwa kalender Gregorian merupakan kalender yang
disempurnakan dari kalender Julian dan Agustan yang telah diperkenalkan oleh
Paus Gregorius XIII sejak 24 Februari 1582 M. Pada
tahun 1582 M terjadi perubahan siklus musim semi yang lebih cepat dari siklus
sebelumnya. Pada tanggal 4 Oktober 1582 M, Paus Gregorius XIII menetapkan bahwa
keterlambatan penanggalan selama 10 hari tersebut harus dikoreksi.
Pengoreksiannya dengan meniadakan tanggal 5 Oktober sampai 15 Oktober 1582 M.
11:24 |
Category: |
DEFINISI AKHLAK DAN TASAWUF
Tawawuf merupakan ilmu yang mempelajari
bagaimana mensucikan hati untuk mencapai insane kamil. Sedangkan akhlak
merupakan ekspresi jiwa yang bersifat konstan yang terekspresikan dalam bentuk
tindakan sehari-hari.
HUBUNGAN AKHLAK DAN TASAWUF
Internalisasi pengenalan diri kepada Allah
adalah dengan cara “Taraqqi” yaitu suatu proses naik (berbuat baik kepda
Allah) kemudian turun (berbut baik kepada sesma manusia).
Adapun untuk mencapai tasauf ada 3, yaitu:
- tidak layak wujud
: ketika kita melihat semu orang adalah salah karena tidak seuai dengn
pandangan kita
- sama antara
ada dan tiada : hal ini bisa dilakukan ketika kita mudah terpengaruh oleh
lingkungan di sekitar kita.
- yang
dibutuhkan maka tidak boleh uzlah.
16:29 |
Category: |
ANALISIS
PEMIKIRAN BAMBANG EKO BUDHIYONO
TENTANG KA’BAH UNIVERSAL TIME
A.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Tujuan penciptaan manusia yang subtansial adalah untuk beribadah
kepada Allah,
sebagaimana ditegaskan dalam surat Al Dzariyat ayat 56.
Artinya
seluruh dimensi ruang dan waktu memiliki nilai yang sakral karena seluruh
makhluk selalu bertasbih dan beribadah hanya kepada Allah. Inilah salah satu
kunci utama ajaran Islam yang diyakini merupakan ajaran final yang lengkap dan
paripurna.
Dimensi waktu merupakan hal yang sistematis dan tidak bisa terpisahkan
dari semua perbuatan manusia. Waktu yang digunakan manusia di bumi dipengaruhi
oleh dua benda angkasa yang dalam, yakni matahari dan bulan.[2] Matahari sebagai pusat tata
surya dan sumber utama planet-planet di- dalamnya, memiliki sinar yang terang
(sumber cahaya). Begitu pula dengan bulan yang bercahaya (menerima pantulan
cahaya matahari) pada malam hari. Bulan memiliki manzilah-manzilah
(orbit/ garis edar) yang dimanfaatkan oleh manusia sebagai patokan waktu,
mengetahui hari, bulan, bilangan tahun dan sebagainya dengan
perhitungan-perhitungan tertentu.[3]
Dalam kajian astronomi atau falakiyyah mengenal waktu matahari dan waktu
menengah. Waktu matahari ialah waktu yang disesuaikan menurut perjalanan matahari
dan ditunjukkan oleh jam matahari (sundial), dalam bahasa Inggris
disebut dengan Solar Time.
Sedangkan waktu menengah (rata-rata) ialah waktu yang disesuaikan dengan matahari
yang terkadang bisa lebih cepat atau lebih lambat dari waktu yang sebenarnya.
Penentuan waktu ini biasanya berdasarkan bujur yang dijadikan pedoman bagi
suatu daerah, dalam bahasa Inggris disebut Mean Time.
Satuan-satuan waktu yang diorganisasikan dalam sebuah sistem disebut
dengan kalender. Dalam
literatur klasik maupun kontemporer istilah kalender biasa disebut dengan tarikh,
takwim, almanak, dan penanggalan. Kalender dibuat untuk tujuan penandaan serta
perhitungan waktu dalam jangka panjang. Kelender juga berkaitan dengan
peradaban manusia, karena berperan penting dalam penentuan waktu berburu,
bertani, bermigrasi, peribadatan dan perayaan-perayaan.[8]
Beberapa sistem kalender mengacu pada satu siklus astronomi yang
mengikuti aturan yang tepat. Sistem kalender lainnya mengacu pada sebuah aturan
yang abstrak dan hanya mengikuti sebuah siklus yang berulang tampak memiliki
arti secara astronomis.[9]
Sejarah mencatat bahwa kalender Gregorian merupakan kalender yang
disempurnakan dari kalender Julian dan Agustan yang telah diperkenalkan oleh
Paus Gregorius XIII sejak 24 Februari 1582 M.
Pada tahun 1582 M terjadi perubahan siklus musim semi yang lebih cepat dari
siklus sebelumnya. Pada tanggal 4 Oktober 1582 M, Paus Gregorius XIII
menetapkan bahwa keterlambatan penanggalan selama 10 hari tersebut harus
dikoreksi. Pengoreksiannya dengan meniadakan tanggal 5 Oktober sampai 15 Oktober
1582 M.
14:28 |
Category: |